Senin, 28 Februari 2011

Model Pembelajaran (Tugas 4)

Apakah pembelajaran menggunakan e-learning merupakan suatu metode pembelaran yang efektif?

Jika kia lihat bedasarkan pengertia e-learning itu sendiri,yaitu pembelajaran dengan menggunakan media atau jasa bantu perangkat elektronika. E-learning merupakan proses pembelajaran yang dilakukan melalui jaringan (network).
Dari penjabaran singkat tadi, kita bisa menyimpulkan beberapa kelebihan e-learning sehingga dapat menjadi suatu metode pembelajaran yang efektif, yaitu
E-learning memberikan suatu pengalaman baru dan bermakna bagi peserta didik karena interaksi langsungnya, sehingga dapat lebih mengerti. Selain itu, dapat lebih memperbaiki daya ingat seseorang, karena cara pembelajarannya yang unik dan menarik. Lalu, dapat memudahkan adanya transfer informasi dan komunikasi. Mengurangi biaya pendidikan, karena mengurangi biaya bagi si pengajar. Jugapembelajaran dengan dukungan teknologi internet membuat pusat perhatian dalam pembelajaran tertuju pada peserta didik.
Dari kelebihan-kelebihan e-learning tersebut, kita sangat dapat menyimpulkan bahwasanya e-learning itu merupakan suatu pembelajaran yang efisien dan efektif.
Yang sangat menonjol kegunaannya, yaitu dapat segera membiasakan para murid yang jarang mau berurusan dengan teknologi (gaptek), menjadi lebih inovatif terhadap teknologi itu sendiri.

Daftar pustaka,
Munir.,(2008).Kurikulum berbasis teknologi informasi dan komunikasi.Bandung:Alfabeta

Ipin Upin

Ipin Upin merupakan salah satu fim kartun yang populer pada saat ini. Film ini dianggap sebagai salah satu lambang persahabatan Indonesia dengan Malaysia, setelah banyaknya perseteruan yang terjadi pada keduanya.
Salah satu episode dalam kartun ini, yaitu “Petualangan Bermula”. Di episode ini diceritakan petualangan geng Ipin Upin di dalam hutan. Keberanian mereka menelusuri hutan tersebut sangat baik. Mereka bekerja sama untuk bisa menghadapi rintangan yang terjadi. Kekompakan mereka mencerminkan anak-anak yang saling menyayangi seluruhnyatanpa mementingkan kepentingan pribadi, namun kepentingan bersama.
Lalu, apakah ada kaitan film kartun Ipin Upin dengan Psikologi Pendidikan? Tentu saja ada. Pembuatan film ini sangat didasarkan oleh teknologi. Teknologi tersebut dapat menghasilkan karya sekocak Ipin Upin tia terlepas dari kerja keras para anak muda. Lihat saja ke dalam panitera pengadaan film ini, seluruhnya didominasi oleh anak muda.
Ini enandakan bahwa semakin majunya dunia teknologi di kawanan anak muda. Mereka telah mampu menciptakan suatu karya yang mengandung nilai edukasi dan hiburan tentunya. Mereka menyajikan secara detail apa dan bagaimana seluruh karaker dalam film kartun itu terjadi. Mulai dari ekspresi, tindakan, kebiasaan-kebiasaan, dan nilai moral patuh pada orang tua dang menghormati orang yang lebih tua sangat tersaji dalam setiep episodenya.
Diharapkan dengan adanya film kartun seperti ini yang telah mengambil bagian teknologi yang sangat kental, dapat mendorong anak muda di seluruh dunia, khususnya Indonesia untuk ikut ambil bagian dalam suatu hasil karya edukasi.

Selasa, 15 Februari 2011

Perencanaan Pengajaran (Tugas 3)

Apakah akan ada akibatnya bagi murid bila guru yang mengajar tidak membuat rencana?

Lima rentang yang dikemukakan oleh Robert Yinger (1980), kesemuanya berkaitan dengan perencanaan. Walaupun perencanaan merupakan hal utama untuk memperoleh cara pengajaran yang sukses, namun jangan terlalu banyak menyusun rencana. Karena bila terlalu banyak rencana dan terlalu terpaku pada rencana yang dibuat, akan menimbulkan sikap kaku dan tegang pada saat mengajar, entah karena ingin menjalankan rencana dari a-z ataupun karena takut lupa pada rencana yang telah direncanakan.
Jika ada guru yang sebelumnya tidak membuat rencana pengajaran, bisa berdampak pada murid bisa juga tidak berdampak apa-apa.
Jika kita tinjau dari guru baru yang mungkin belum terbiasa dengan suasana kelas, akan berdampak pada murid saat beliau tidak membuat suatu perencanaan. Saat mengajar beliau akan menjadi kaku, bahkan grogi, tidak tahu harus berbuat apa, tidak tahu harus mulai mengajar dari mana, dan sebagainya. Sehingga murid akan bingung dan tidak juga mengerti pelajaran itu.
Namun jika kita melihat dari sisi guru yang sudah merpengalaman, maka beliau akan bisa secara spontan mengajar di depan kelas. Tidak harus terpaku pada perencanaan apapun. Beliau bisa berfokus pada buku pelajaran, dan spontan menerangkan pelajaran itu, bahkan dapat menerangkan lebih mendalam.
Namun, walaupun begitu, memang perencaan sangatlah dianjurkan bagi guru. Ada kutipan, Jika Anda merencanakan secara efektif, Anda tidak harus mengingat semua detail pelajaran di pikiran (Middleton & Goepfert, 1996). Rencana akan membantu Anda interaktif.


Daftar Pustaka

Santtrock, John W. 2008, Psikologi Pendidikan Edisi Kedua, Penerbit: Kencana Prenada Media Group: Jakarta

Kamis, 10 Februari 2011

Tugas Kelompok 1

Nama kelompok :
Reza Yoga Pratama (101301027)
Amelia Soesanto (101301045)
Cinthya Merdekawaty (101301111)

Bagaimana pandangan dan penilaian kelompok sehubungan dengan kewajiban setiap mahasiswa yang mengikuti mata kuliah psikologi pendidikan 3 sks harus memiliki e-mail dan blog di tinjau dari uraian psikologi pendidikan dan fenomena pendidikan di indonesia, medan khususnya.

Menurut pandangan dan penilaian kelompok kami, mahasiswa yang mengikuti mata kuliah psikologi pendidikan diwajibkan untuk memiliki e-mail dan blog pribadi adalah hal yang baik., karena dapat membantu mahasiswa untuk berkomunikasi dan membantu pengerjaan tugas.
Jika ditinjau dari segi psikologi pendidikan, pengerjaan tugas melalui e-mail ataupun blog membantu peningkatan penggunaan teknologi pendidikan itu sendiri. Mahasiswa yang mungkin dulunya tidak pernah menyentuh e-mail ataupun blog, dapat dikatakan jauh dari dunia teknologi, sehingga dengan adanya tugas yang mengharuskan e-mail dan blog ini, akan mendapatkan pengetahuan lebih mengenai teknologi. Karena teknologi sendiri tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan.

Selain itu, e-mail dan blog juga dapat membangun kreativitas mahasiswa. Karena, dengan adanya penggunaan blog dalam pengerjaan tugas, mahasiswa dapat mengembangkan ide-idenya dalam hal tulis-menulis. Manfaat positif lainnya dalam menggunakan e-mail dan blog adalah dapat mengurangi global warming. Karena dapat mengurangi penggunaan kertas.

Fenomena yang sarat di kehidupan sekarang ini adalah sekarang ini banyak user yang memiliki email tapi pada kenyataannya mereka tak menyadari bahwa mereka memilikinya. Hal ini menunjukkan kurangnya efektivifitas teknologi dalam kehidupan sehari-hari.

Jadi, penggunaan e-mail dan blog dalam pendidikan sangat banyak manfaatnya. Dan sangat efektif untuk diterapkan dalam dunia pendidikan


Senin, 07 Februari 2011

Kesenjangan Teknologi (Tugas 2)


Apakah pada zaman sekarang ini kemajuan teknologi masih menjadi sebuah kesenjangan?

Pertanyaan tersebut dapat dijawab “tidak”. Mengapa?
Hal tersebut dapat kita lihat dari berbagai sisi.

Keluarga dengan murid lelaki lebih mungkin memiliki komputer sendiri daripada keluarga yang punya murid perempuan (DeVillar & Faltis, 1991)
Pernyataan tersebut mungkin akan disetujui bila kita masih hidup pada zaman itu. Dimana masih terdapat pembeda-bedaan antara anak laki-laki dan anak perempuan.
Namun bila dinyatakan pada zaman sekarang ini, hal tersebut sudah dapat dibantah. Kita dapat melihat bahwa sekarang ini sudah tidak ada lagi pembedaan antara anak laki-laki dan anak perempuan. Keluarga yang memiliki anak salah satunya, bukan hanya yang memiliki anak laki-laki saja, tapi untuk keluarga beranak perempuan, sekarang juga sudah banyak yang memiliki komputer di rumahnya.

Juga apabila kita lihat pada konteks ekonomi. Pada zaman dulu, terjadi kesenjangan antara yang miskin dan yang kaya. Dimana yang kaya dapat menggunakan fasilitas teknologi dengan mudah. Sedangkan yang miskin? Mereka tidak sanggup menggunakan teknologi yang cukup mahal.
Namun, pada zaman sekarang ini sudah sangat banyak bertebaran warung internet (warnet) yang harga sewa perjamnya sangat terjangkau bagi semua orang.
Berkisar paling mahal tiga ribu rupiah setiap jam, merupakan hal yang terjangkau dan cukup lama waktunya jika hanya ingin mencari sebuah atau beberapa informasi.

Selain itu, ada beberapa rekomendasi untuk mencegah atau mengurangi kesenjangan dalam akses dan penggunaan computer (Gipson, 1997; Sheffield, 1997)
-         Menyaring materi teknologi untuk menghilangkan bias gender, kultural, dan etnis.
-         Menjadikan teknologi sebagai kesempatan pembelajaran yang aktif dan konstruktif
-         Memberi murid informasi tentang pakar dari latar belakang etnis dan gender yang berbeda yang menggunakan teknologi secara efektif di dalam kehidupan dan karier mereka
-         Bicara pada orang tua tentang pemberian aktivitas belajar berbasis komputer di rumah.

Itulah beberapa penjelasan yang dapat meyakini kita bahwasanya sudah tidak ada lagi kesenjangan teknologi.

Terima Kasih


Referensi :
Santrock, John W. 2008, Psikologi Pendidikan Edisi Kedua.Kencana Prenada Media Group: Jakarta