Apakah pada zaman sekarang ini kemajuan teknologi masih menjadi sebuah kesenjangan?
Pertanyaan tersebut dapat dijawab “tidak”. Mengapa?
Hal tersebut dapat kita lihat dari berbagai sisi.
Keluarga dengan murid lelaki lebih mungkin memiliki komputer sendiri daripada keluarga yang punya murid perempuan (DeVillar & Faltis, 1991)
Pernyataan tersebut mungkin akan disetujui bila kita masih hidup pada zaman itu. Dimana masih terdapat pembeda-bedaan antara anak laki-laki dan anak perempuan.
Namun bila dinyatakan pada zaman sekarang ini, hal tersebut sudah dapat dibantah. Kita dapat melihat bahwa sekarang ini sudah tidak ada lagi pembedaan antara anak laki-laki dan anak perempuan. Keluarga yang memiliki anak salah satunya, bukan hanya yang memiliki anak laki-laki saja, tapi untuk keluarga beranak perempuan, sekarang juga sudah banyak yang memiliki komputer di rumahnya.
Juga apabila kita lihat pada konteks ekonomi. Pada zaman dulu, terjadi kesenjangan antara yang miskin dan yang kaya. Dimana yang kaya dapat menggunakan fasilitas teknologi dengan mudah. Sedangkan yang miskin? Mereka tidak sanggup menggunakan teknologi yang cukup mahal.
Namun, pada zaman sekarang ini sudah sangat banyak bertebaran warung internet (warnet) yang harga sewa perjamnya sangat terjangkau bagi semua orang.
Berkisar paling mahal tiga ribu rupiah setiap jam, merupakan hal yang terjangkau dan cukup lama waktunya jika hanya ingin mencari sebuah atau beberapa informasi.
Selain itu, ada beberapa rekomendasi untuk mencegah atau mengurangi kesenjangan dalam akses dan penggunaan computer (Gipson, 1997; Sheffield, 1997)
- Menyaring materi teknologi untuk menghilangkan bias gender, kultural, dan etnis.
- Menjadikan teknologi sebagai kesempatan pembelajaran yang aktif dan konstruktif
- Memberi murid informasi tentang pakar dari latar belakang etnis dan gender yang berbeda yang menggunakan teknologi secara efektif di dalam kehidupan dan karier mereka
- Bicara pada orang tua tentang pemberian aktivitas belajar berbasis komputer di rumah.
Itulah beberapa penjelasan yang dapat meyakini kita bahwasanya sudah tidak ada lagi kesenjangan teknologi.
Terima Kasih
Referensi :
Santrock, John W. 2008, Psikologi Pendidikan Edisi Kedua.Kencana Prenada Media Group:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar