Apakah akan ada akibatnya bagi murid bila guru yang mengajar tidak membuat rencana?
Lima rentang yang dikemukakan oleh Robert Yinger (1980), kesemuanya berkaitan dengan perencanaan. Walaupun perencanaan merupakan hal utama untuk memperoleh cara pengajaran yang sukses, namun jangan terlalu banyak menyusun rencana. Karena bila terlalu banyak rencana dan terlalu terpaku pada rencana yang dibuat, akan menimbulkan sikap kaku dan tegang pada saat mengajar, entah karena ingin menjalankan rencana dari a-z ataupun karena takut lupa pada rencana yang telah direncanakan.
Jika ada guru yang sebelumnya tidak membuat rencana pengajaran, bisa berdampak pada murid bisa juga tidak berdampak apa-apa.
Jika kita tinjau dari guru baru yang mungkin belum terbiasa dengan suasana kelas, akan berdampak pada murid saat beliau tidak membuat suatu perencanaan. Saat mengajar beliau akan menjadi kaku, bahkan grogi, tidak tahu harus berbuat apa, tidak tahu harus mulai mengajar dari mana, dan sebagainya. Sehingga murid akan bingung dan tidak juga mengerti pelajaran itu.
Namun jika kita melihat dari sisi guru yang sudah merpengalaman, maka beliau akan bisa secara spontan mengajar di depan kelas. Tidak harus terpaku pada perencanaan apapun. Beliau bisa berfokus pada buku pelajaran, dan spontan menerangkan pelajaran itu, bahkan dapat menerangkan lebih mendalam.
Namun, walaupun begitu, memang perencaan sangatlah dianjurkan bagi guru. Ada kutipan, Jika Anda merencanakan secara efektif, Anda tidak harus mengingat semua detail pelajaran di pikiran (Middleton & Goepfert, 1996). Rencana akan membantu Anda interaktif.
Daftar Pustaka
Santtrock, John W. 2008, Psikologi Pendidikan Edisi Kedua, Penerbit: Kencana Prenada Media Group: Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar