Senin, 25 April 2011

Psikologi Pendidikan dan Psikologi Sekolah

1. Apa sih yang dimaksud dengan Psikologi Pendidikan dan Psikologi Sekolah
Psikologi pendidikan adalah perkembangan dari psikologi perkembangan dan psikologi sosial, sehingga hampir sebagian besar teori-teori dalam psikologi perkembangan dan psikologi sosial digunakan di psikologi pendidikan. Psikologi pendidikan mempelajari bagaimana manusia belajar dalam setting pendidikan, keefektifan sebuah pengajaran, cara mengajar, dan pengelolaan organisasi sekolah.
Sedangkan Psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi.

2. Dimana sih perbedaan Psikolog Pendidikan dengan Psikolog Sekolah.
Psikologi Pendidikan merupakan bagian psikologi yang bergerak dibagian pendidikan pada umumnya. Psikologi pendidikan juga mencakup psikologi sekolah di dalamnya. Dimana mengurusi permasalahan pendidikan secara menyelruh
Sedangkan Psikologi Sekolah merupakan psikologi yang lebih bergerak di lingkungan sekolah, dimana berhubungan dekat dengan para murid, kurikulum sekolah, masalah para murid, dan sebagainya.

3. Cakupan masing-masing bidang tugas yang dikerjakan olek Psikologi Pendidikan dan Psikologi Sekolah.
a. Cakupan Psikologi Pendidikan
• Melakukan assesment dan intervensi individual murid sekolah
• Konsultasi mengenai keberfungsian sistem sekolah
• Melakukan assesment pada anak-anak pra-sekolah di rumahnya, dan di sekolah (play group), untuk memberikan rekomendasi alur sekolahnya
• Rekruitmen dan seleksi staf sekolah
• Melakukan penelitian dan evaluasi di sekolah, misalnya anak-anak yang mengalami autis
• Pelatihan, misalnya memberikan pelatihan ketrampilan konseling, pelatihan untuk guru dalam menghadapi anak yang sulit belajar atau dyslexia, pelatihan keterampilan sosial, stress management, dan adolescent counseling
• Assesment orang dewasa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi
• Memberikan advice pendidikan yang berkaitan dengan penilaian formal di sekolah yang terkait dengan peraturan-peraturan pendidikan
• Konseling terhadap orang tua murid, khususnya mengenai perilaku anaknya
• Assesment terhadap kebutuhan pendidikan khusus dan disable, anak-anak cacat fisik atau neurologis, dukungan serta kebutuhan dalam setting sekolahnya
• Terapi keluarga, terapi individual untuk anak yang mengalami masalah emosional, masalah keluarga

• Dengan demikian, psikolog pendidikan dapat membantu sekolah secara keseluruhan, sehingga sekolah tersebut menjadi lebih efektif dalam mendukung kebutuhan khusus dari murid dalam pendidikan, mengembangkan prosedur perilaku yang efektif, mengembangkan kebijakan lebih efektif dalam rangka meningkatkan kinerja dan kualitas sekolah, dan membicarakan tantangan lain yang menjadi minat staf sekolah. Upaya yang dilakukan oleh psikolog pendidikan ini dapat meningkatkan atau mengembangkan kehidupan anak secara positif.

b. Lingkup kerja psikolog sekolah garis besarnya antara lain:
• Membantu dalam proses seleksi, rekrutmen, evaluasi dan pelatihan guru
dan/atau karyawan sekolah
• Membantu merancang dan mengevaluasi penyusunan kurikulum, pemilihan metode
pengajaran atau materi belajar (biasanya lebih kepada efek terhadap perilaku dan
mental siswa). Tapi tugas seperti ini lebih banyak dibutuhkan untuk
sekolah-sekolah yang sudah menyusun kurikulum sendiri.
• Observasi dan evaluasi anak pre, post dan selama proses belajar. Misalnya;
dari hasil evaluasi, psikolog menyusun suatu deskripsi kualitatif mengenai
aspek-aspek kecerdasan, emosi dan perilaku anak, selanjutnya bersama guru dan
kalau bisa orang tua, menyusun suatu rencana belajar-mengajar, yang akan
dievaluasi per jangka waktu yang disepakati tergantung dari kondisi anak.
Semakin berat masalah anak, semakin pendek rentang evaluasinya. Hasil evaluasi
psikolog tidak dimaksudkan untuk memberi label pada anak, tapi sebagai kerangka
acuan apa yang harus dilakukan guru/orang tua dalam mendidik anak.
• Penanganan kasus-kasus anak, kesulitan belajar baik disebabkan gangguan
belajar spesifik, maupun masalah lain (keluarga, emosi, lingkungan sosial,
pubertas, dll), gangguan perilaku, misal nakal, tidak percaya diri, dependen.
• Ceramah atau pelatihan bagi orang tua, misalnya mengenai pola asuh yang baik
dalam keluarga, cara menyampaikan pendidikan seks pada anak.
Tugas-tugas tersebut akan mencapai hasil optimal bila dilakukan bekerja sama
dengan berbagai profesi lain, misal; guru, terapis, dokter dan orang tua.


Daftar Pustaka
http://groups.yahoo.com/group/sd-islam/message/5582
http://ibanezs.multiply.com/journal/item/6/ilmu_psikologi
http://www.andragogi.com/document/psikologi_pendidikan.htm