Apakah anak yang memiliki tingkat intelegensi yang rendah sudah pasti dianggap “kosong”?
Apabila seorang anak memiliki nilai intelegensi yang rendah, bukan berarti anak tersebut dapat kita anggap “kosong”.
Jika kita lihat pendapat Gardner terhadap masalah ini, Gardner percaya bahwa masing-masing bentuk intelegensi dapat dihancurkan oleh pola kerusakan otak tertentu, yang masing-masing melibatkan keahlian kognitif yang unik, dan masing-masing tampak dalam cara unik, baik di dalam diri orang berbakat ataupun idiot (individu yang mengalami retardasi mental tapi punya bakat hebat dalam domain tertentu, seperti musik, melukis, atau perhitungan numeric)
Menurut Gardner, beliau memiliki model teori seperti berikut,
· Keahlian Verbal (menggunakan bahasa)
· Keahlian Matematika (mengoperasikan matematika)
· Keahlian Spasial (berfikir tiga dimensi)
· Keahlian Tubuh-Kinestetik (memanipulasi objek)
· Keahlian Musik (sensitive pada nada dan irama)
· Keahlian Intrapersonal (memahami diri sendiri)
· Keahlian Interpersonal (memahami dan berinteraksi dengan orang lain)
· Keahlian Naturalis (mengamati pola alam serta sistemnya)
Nah, anak yang mengalami nilai intelegensi yang rendah seperti yang dibahas tadi, bisa saja saat ia rendah pada keahlian verbal, matematika, spasia, atau yang lain, namun kemungkinan ia memiliki kemampuan lain seperti musik, gambar, dan seni lainnya memiliki nilai yang tinggi.
Jadi tidak bisa hanya kita katakan “kosong”.
Daftar Pustaka
Santrock.,J.W. (2008).Psikologi Pendidikan (edisi kedua). Jakarta: prenada Media Group